Ikan belut, khususnya jenis belut sawah (Monopterus albus), adalah sumber protein hewani yang kaya nutrisi dan telah digunakan secara tradisional untuk meningkatkan stamina dan pemulihan tubuh. Belut memiliki kandungan protein tinggi, asam lemak omega-3 (DHA, EPA), serta vitamin dan mineral esensial yang bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan otak, dan sistem imun anak. Artikel ini akan membahas kandungan gizi belut berdasarkan data USDA dan manfaat kesehatannya berdasarkan penelitian ilmiah dan ulasan Healthline.
Ikan belut merupakan salah satu sumber pangan hewani yang kaya akan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral penting. Kandungan gizi yang unik ini menjadikan belut sebagai makanan fungsional yang mendukung kesehatan jantung, otak, tulang, serta sistem imun. Artikel ini mengulas kandungan gizi ikan belut berdasarkan data USDA dan manfaat kesehatannya menurut Healthline serta didukung penelitian ilmiah terkini.
Belut, meskipun sering dipandang sebagai makanan eksotis, sesungguhnya menawarkan profil nutrisi yang mengesankan. Dengan kandungan protein tinggi, asam lemak omega-3 (DHA dan EPA), serta berbagai vitamin dan mineral, belut menjadi sumber makanan yang sangat potensial dalam memenuhi kebutuhan gizi harian.
Dalam banyak budaya, belut dikonsumsi untuk meningkatkan vitalitas dan stamina. Kini, berbagai penelitian ilmiah mulai mengungkap manfaat kesehatan belut, terutama dalam mendukung kesehatan jantung, otak, serta dalam membantu pencegahan berbagai penyakit degeneratif.
Kandungan Gizi Ikan Belut (per 100 gram) – Sumber: USDA
- Kalori: 184 kcal
- Protein: 18.4 g
- Lemak total: 11.7 g
- Lemak jenuh: 2.7 g Lemak tak jenuh: 7.1 g
- DHA (Docosahexaenoic Acid): 0.92 g, EPA (Eicosapentaenoic Acid): 0.29 g
- Vitamin A: 1500 IU
- Vitamin B12: 4.0 mcg
- Vitamin D: 930 IU
- Vitamin E: 2.5 mg
- Zat Besi: 1.8 mg
- Kalsium: 20 mg
- Fosfor: 200 mg
- Magnesium: 25 mg
- Selenium: 17.0 mcg
7 Manfaat Kesehatan Ikan Belut Menurut Healthline (disertai Penelitian Ilmiah)
- Mendukung Kesehatan Jantung Belut kaya akan asam lemak omega-3 seperti DHA dan EPA yang telah terbukti membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut jurnal “Omega-3 Fatty Acids and Cardiovascular Disease: Effects on Risk Factors, Molecular Pathways, and Clinical Events” (Journal of the American College of Cardiology, 2019), konsumsi rutin omega-3 dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar trigliserida, dan menghambat pembentukan plak di pembuluh darah. Omega-3 juga memiliki efek anti-inflamasi yang penting dalam mencegah perkembangan aterosklerosis. Asupan makanan kaya omega-3 seperti belut memberikan perlindungan alami bagi sistem kardiovaskular.
- Meningkatkan Fungsi Otak DHA dalam belut berperan penting dalam menjaga fungsi kognitif dan kesehatan otak. Penelitian berjudul “Dietary DHA and Cognitive Function” (Nutrients, 2016) menunjukkan bahwa konsumsi DHA berhubungan dengan peningkatan memori, kecepatan berpikir, dan perlindungan terhadap demensia. Selain itu, DHA membantu menjaga struktur membran sel saraf sehingga transmisi impuls saraf lebih optimal. Belut bisa menjadi pilihan alami untuk nutrisi otak di segala usia.
- Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh Vitamin A dan D yang tinggi dalam belut berfungsi mendukung sistem imun tubuh. Studi “Vitamin D and Immune Function” (Frontiers in Immunology, 2020) membuktikan bahwa vitamin D berperan dalam mengaktifkan respons imun bawaan dan adaptif. Vitamin A juga diketahui membantu menjaga integritas mukosa dan kulit, sebagai garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Oleh karena itu, konsumsi belut dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Membantu Menjaga Kesehatan Tulang Vitamin D dan fosfor dalam belut berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Menurut jurnal “Vitamin D and Bone Health” (The Lancet Diabetes & Endocrinology, 2021), asupan vitamin D yang cukup membantu penyerapan kalsium optimal untuk mencegah osteoporosis. Selain itu, belut mengandung magnesium dan fosfor yang berfungsi sebagai mineral penting dalam metabolisme tulang.
- Mendukung Kesehatan Mata Vitamin A dalam belut sangat penting untuk kesehatan retina dan penglihatan malam. Berdasarkan penelitian “The Role of Vitamin A in Vision” (The Journal of Clinical Investigation, 2019), kekurangan vitamin A bisa menyebabkan rabun senja dan degenerasi retina. Mengonsumsi belut yang kaya vitamin A membantu menjaga kesehatan mata, khususnya bagi orang yang rentan terhadap gangguan penglihatan.
- Membantu Penyembuhan Luka Zinc dan protein tinggi dalam belut berkontribusi terhadap proses penyembuhan luka. Studi “Zinc in Wound Healing Modulation” (Nutrients, 2018) menjelaskan bahwa zinc mempercepat regenerasi jaringan dan meningkatkan kekuatan kulit baru yang terbentuk. Konsumsi belut dapat mendukung proses penyembuhan alami tubuh, terutama setelah cedera atau operasi.
- Menyediakan Energi dan Vitalitas Dengan kandungan protein dan kalori yang cukup tinggi, belut berfungsi sebagai sumber energi yang baik. Penelitian berjudul “Role of Dietary Protein in Muscle Health and Energy Metabolism” (American Journal of Clinical Nutrition, 2020) menunjukkan bahwa protein berperan dalam menjaga massa otot dan meningkatkan stamina harian. Belut menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan vitalitas, terutama bagi orang yang aktif secara fisik atau dalam masa pemulihan.
Belut adalah sumber nutrisi hewani yang sangat kaya dengan kandungan protein tinggi, asam lemak omega-3, vitamin A, D, B12, dan mineral penting seperti zat besi, fosfor, dan selenium. Konsumsi belut memberikan beragam manfaat kesehatan, mulai dari melindungi jantung, meningkatkan fungsi otak, memperkuat sistem imun, menjaga kesehatan tulang, hingga mendukung penyembuhan luka dan meningkatkan energi. Dengan dukungan bukti ilmiah, belut layak dijadikan bagian dari pola makan sehat dan bergizi seimbang.
Leave a Reply