Arthritis adalah peradangan pada sendi yang dapat mengenai satu atau beberapa sendi. Gejalanya berkembang secara bertahap namun juga bisa muncul mendadak. Terdapat lebih dari 100 jenis arthritis, dengan osteoarthritis (OA) dan rheumatoid arthritis (RA) sebagai jenis yang paling umum. Artikel ini membahas secara sistematik gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, pengaruh diet dan olahraga, komplikasi, faktor risiko, serta prognosis jangka panjang arthritis.
Gejala Arthritis
Gejala utama arthritis meliputi nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan. Gejala seringkali memburuk di pagi hari atau setelah periode istirahat. Pada osteoarthritis, gejala lain yang bisa muncul adalah:
- Rentang gerak terbatas
- Bunyi klik atau letupan saat menekuk sendi
- Kelemahan otot di sekitar sendi
- Ketidakstabilan sendi
- Pertumbuhan tulang di jari
- Sensasi gesekan di lutut
Pada rheumatoid arthritis, gejala tambahan termasuk:
- Kekakuan pagi lebih dari 30 menit
- Keterlibatan lebih dari satu sendi
- Sendi kecil seperti tangan dan kaki lebih dahulu terkena
- Gejala simetris pada kedua sisi tubuh
- Kelelahan, demam ringan
- Peradangan pada mata, mulut, otot jantung, dan pembuluh darah
- Anemia
Penyebab Arthritis
Arthritis dapat disebabkan oleh:
- Kerusakan sendi akibat penggunaan berlebih
- Penuaan (terutama OA)
- Cedera
- Obesitas
- Gangguan autoimun (seperti RA)
- Faktor genetik atau riwayat keluarga
- Kelemahan otot
Pada OA, keausan alami pada tulang rawan menyebabkan gejala. Cedera atau infeksi juga bisa mempercepat kerusakan ini. Sementara itu, RA merupakan kelainan autoimun di mana sistem kekebalan menyerang jaringan sendi.
Diagnosis Arthritis
Diagnosis arthritis dimulai dengan pemeriksaan fisik untuk menilai adanya cairan, kehangatan, kemerahan, dan rentang gerak sendi. Tes tambahan meliputi:
- Tes darah: anti-CCP, faktor reumatoid (RF), ANA
- Analisis cairan sendi
- Pencitraan: X-ray, MRI, CT scan
Jika gejala parah, rujukan ke reumatologis dapat mempercepat diagnosis.
Pengobatan Arthritis
Tujuan utama pengobatan adalah mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut, melalui:
Obat-obatan:
- Analgesik (misalnya parasetamol, hidrokodon)
- NSAID (misalnya ibuprofen)
- Krim topikal (mentol, capsaicin)
- Kortikosteroid
- Obat imunosupresif dan biologik, khususnya untuk RA
Suplemen:
- ASU (avocado soybean unsaponifiables) untuk OA
- Minyak ikan dan kurkumin untuk RA (dengan pengawasan dokter)
Terapi fisik dan okupasi:
- Latihan untuk memperkuat otot sekitar sendi
- Program latihan harian di rumah
Operasi:
- Penggantian sendi (paling umum pada pinggul dan lutut)
- Fusi sendi untuk kasus parah di jari atau pergelangan tangan
Diet dan Olahraga
Perubahan gaya hidup sangat berpengaruh dalam manajemen arthritis:
Diet sehat:
- Tinggi antioksidan (buah, sayur, rempah)
- Ikan dan kacang-kacangan
- Membatasi makanan gorengan, olahan, produk susu, dan konsumsi daging berlebihan
- Diet bebas gluten bisa bermanfaat pada beberapa kasus RA
Olahraga:
- Menjaga fleksibilitas sendi
- Renang disarankan karena minim tekanan pada sendi
- Latihan ringan di rumah, seperti:
- Peregangan leher
- Gerakan jari dan ibu jari
- Angkat kaki dan peregangan hamstring
Komplikasi Arthritis
Tanpa pengobatan yang tepat, arthritis dapat menimbulkan berbagai komplikasi:
- Penurunan mobilitas
- Kenaikan berat badan
- Risiko sindrom metabolik (diabetes, hipertensi, dislipidemia)
- Peradangan di organ lain (RA)
- Risiko jatuh dan patah tulang
- Penurunan produktivitas kerja
- Gangguan kesehatan mental (ansietas dan depresi)
Faktor Risiko
Faktor risiko utama arthritis meliputi:
- Obesitas, terutama untuk OA
- Usia tua
- Jenis kelamin perempuan (kecuali gout lebih sering pada pria)
- Cedera penggunaan berulang
- Riwayat keluarga penyakit autoimun
- Merokok, yang meningkatkan risiko RA
Prognosis Jangka Panjang
Meskipun arthritis tidak dapat disembuhkan, kombinasi pengobatan medis, perubahan gaya hidup, diet sehat, dan olahraga rutin dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.
Leave a Reply