DOKTER AIRLANGGA

SMART PEOPLE, SMART HEALTH

KONSULTASI KESEHATAN: STROKE Pecah Pembuluh Darah Apakah Bisa Sembuh Dengan Fisioterapi, dok ?

KONSULTASI KESEHATAN: STROKE Pecah Pembuluh Darah Apakah Bisa Sembuh Dengan Fisioterapi, dok ?

Pertanyaan :

Dok, orang tua saya 54 tahun sudah dua kali kena stroke dan hasil CT scan menunjukkan pecah pembuluh darah; sekarang kondisinya hanya bisa rebahan, kadang bisa duduk sebentar, bicara belum bisa keluar, dan shalat pun masih sambil berbaring—jadi saya ingin tahu sebenarnya apakah dengan fisioterapi dan rehabilitasi medis masih mungkin untuk sembuh total seperti sebelum sakit, atau rehabilitasi itu lebih bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi saja?

Jawaban dr Narulita Dewi SpKFR :

Pada kasus stroke perdarahan seperti yang dialami orang tua Anda, rehabilitasi medis memang tidak bekerja seperti “obat penyembuh total,” tetapi merupakan proses jangka panjang untuk memaksimalkan fungsi terbaik yang masih tersisa. Kerusakan otak akibat pecahnya pembuluh darah biasanya menyebabkan sebagian jaringan otak mati atau tidak lagi berfungsi optimal, sehingga tubuh tidak bisa kembali 100% seperti sebelum sakit. Meski demikian, rehabilitasi tetap sangat penting karena dapat meningkatkan kekuatan, koordinasi, kemampuan duduk, kemampuan komunikasi non-verbal, hingga kualitas hidup sehari-hari.

Pada kondisi apa penyembuhan total mungkin terjadi?
Penyembuhan total pada stroke umumnya hanya terjadi bila kerusakannya kecil dan intervensi dilakukan sangat cepat. Pada cedera ringan atau stroke ringan (mini stroke), rehabilitasi bisa mengembalikan fungsi hampir sepenuhnya. Namun pada stroke perdarahan berat, terutama yang terjadi lebih dari satu kali seperti pada orang tua Anda, penyembuhan total secara struktural biasanya tidak mungkin karena sebagian jaringan otak sudah mengalami kerusakan permanen.

Realita pada kondisi yang sudah berat seperti ini
Pada kondisi seperti orang tua Anda—dua kali stroke, perdarahan otak, kemampuan bicara hilang, dan mobilitas sangat terbatas—rehabilitasi medis bertujuan bukan untuk menyembuhkan total, tetapi untuk memaksimalkan fungsi yang masih ada: meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki kemampuan duduk, mengurangi kekakuan, melatih gerak dasar, mencegah luka tekan, serta menjaga pernapasan dan sirkulasi. Bahkan sedikit peningkatan seperti bisa duduk lebih lama, bisa menelan lebih aman, atau bisa merespons lebih baik sudah merupakan kemajuan besar dalam konteks stroke berat.

Fokus utama rehab dalam kondisi ini
Program rehab akan berjalan dengan prinsip functional recovery dan functional adaptation: memulihkan fungsi sejauh yang bisa dicapai, lalu membantu tubuh beradaptasi dengan kerusakan yang sudah ada. Fisioterapi akan melatih kekuatan dan mobilitas dasar; okupasi terapi membantu aktivitas harian; terapi wicara fokus pada kemampuan menelan, komunikasi, dan stimulasi bahasa. Hasilnya memang bertahap, perlahan, dan sangat bergantung pada konsistensi latihan, kondisi otak yang masih tersisa, serta respons tubuh terhadap terapi.

Kesimpulan realistis tetapi tetap optimis
Jadi, untuk kasus orang tua Anda, kemungkinan sembuh total seperti dulu sangat kecil, tetapi bukan berarti tidak bisa membaik. Rehabilitasi tetap sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup, kemampuan dasar, kenyamanan, dan kemandirian tertentu. Banyak pasien stroke berat yang sebelumnya hanya rebahan akhirnya dapat duduk lebih stabil, makan lebih aman, atau berkomunikasi lebih baik setelah program rehab yang konsisten. Yang terpenting sekarang adalah fokus pada peningkatan fungsi, bukan kesembuhan total—dan setiap kemajuan kecil adalah langkah berharga bagi pasien dan keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *