DOKTER AIRLANGGA

SMART PEOPLE, SMART HEALTH

Interpretasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada Penderita Diabetes Melitus Dewasa: Panduan Klinis Komprehensif

Interpretasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada Penderita Diabetes Melitus Dewasa: Panduan Klinis Komprehensif

Yudhasmara Sandiaz, Judarwanto Widodo

Abstrak

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia persisten akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Pemeriksaan laboratorium memainkan peran penting dalam diagnosis, pemantauan, dan penilaian komplikasi jangka panjang DM. Artikel ini membahas secara komprehensif parameter laboratorium utama seperti glukosa darah, HbA1c, fungsi ginjal, profil lipid, serta pemeriksaan hematologi dasar. Disajikan pula tabel nilai normal, interpretasi klinis, dan contoh kasus untuk memudahkan praktisi memahami makna setiap hasil.

Interpretasi hasil laboratorium pada penderita diabetes tidak hanya terbatas pada kontrol glukosa, tetapi juga harus mencakup penilaian risiko kardiovaskular, fungsi ginjal, dan proses inflamasi metabolik. Dengan demikian, pemahaman yang tepat mengenai berbagai parameter laboratorium sangat penting dalam merencanakan terapi, edukasi, dan pencegahan komplikasi lebih lanjut.

Pendahuluan

Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar secara global dan menjadi penyebab morbiditas serta mortalitas yang tinggi pada orang dewasa. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada metabolisme glukosa tetapi juga mempengaruhi sistem kardiovaskular, ginjal, saraf, dan berbagai organ lain. Oleh karena itu, pemantauan laboratorium secara rutin diperlukan untuk menilai tingkat kontrol diabetes, mendeteksi komplikasi awal, dan mengevaluasi efektivitas terapi jangka panjang.

Pada praktik klinis, berbagai jenis pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menilai kondisi penderita DM. Pemeriksaan tersebut meliputi glukosa puasa, glukosa 2 jam, HbA1c, fungsi ginjal, profil lipid, elektrolit, dan bahkan pemeriksaan darah lengkap. Interpretasi hasil yang benar dan menyeluruh sangat penting karena dapat memandu pengambilan keputusan klinis serta menentukan strategi penatalaksanaan yang paling efektif sesuai kondisi pasien.

Definisi Pemeriksaan Darah dalam Penatalaksanaan Diabetes

  1. Definisi Umum Pemeriksaan darah pada penderita diabetes adalah serangkaian tes laboratorium yang bertujuan menilai kadar glukosa, fungsi metabolik, risiko komplikasi, dan keseimbangan sistem tubuh. Tes ini menjadi dasar untuk diagnosis, pemantauan terapi, dan deteksi dini kerusakan organ target.
  2. Komponen Pemeriksaan Utama Komponen pemeriksaan darah pada DM meliputi:
  • Glukosa darah (puasa, post-prandial)
  • HbA1c untuk menilai rata-rata kadar glukosa 3 bulan terakhir
  • Fungsi ginjal (ureum, kreatinin, eGFR)
  • Profil lipid (kolesterol, LDL, HDL, trigliserida)
  • Elektrolit
  • Darah lengkap (CBC)
  • Urinalisis dan mikroalbuminuria

Tabel 1. Jenis Pemeriksaan Laboratorium dan Interpretasi pada Diabetes Melitus

Jenis PemeriksaanNilai Normal DewasaInterpretasi pada DM
Gula Darah Puasa (GDP)70–99 mg/dL≥126 mg/dL → diabetes; 100–125 mg/dL → prediabetes
Gula Darah 2 Jam (Post-prandial)<140 mg/dL≥200 mg/dL → diabetes
HbA1c<5.7%≥6.5% → diabetes; 5.7–6.4% → prediabetes; target <7% untuk kontrol baik
Ureum10–50 mg/dLMeningkat pada komplikasi ginjal diabetik
Kreatinin0.6–1.3 mg/dLMeningkat → kerusakan ginjal; nilai penting untuk eGFR
eGFR>90 mL/min<60 → CKD; risiko tinggi pada DM lama
Kolesterol Total<200 mg/dLMeningkat → risiko kardiovaskular
LDL<100 mg/dLTarget DM: <70 mg/dL bila risiko tinggi
HDL>40 (pria), >50 (wanita)Rendah → risiko aterosklerosis
Trigliserida<150 mg/dLTinggi pada DM tidak terkontrol
Elektrolit (Na, K)Na: 135–145; K: 3.5–5.1Hiperkalemia pada nefropati atau obat ACEi
CBC (Hb, Hct, WBC, PLT)Sesuai standarAnemia pada nefropati; leukositosis pada infeksi
Mikroalbumin Urin<30 mg/g Cr30–300: mikroalbuminuria → tanda awal nefropati diabetik
KetoneNegatifPositif → risiko ketoasidosis diabetik

 

Tabel 2. Contoh Kasus dan Interpretasi Laboratorium

Contoh Kasus

Pasien dewasa 52 tahun, riwayat DM 5 tahun. Hasil lab:

  • Gula puasa: 168 mg/dL
  • Gula 2 jam PP: 260 mg/dL
  • HbA1c: 8.7%
  • Kreatinin: 1.5 mg/dL
  • eGFR: 55 mL/min
  • LDL: 148 mg/dL
  • HDL: 36 mg/dL
  • Trigliserida: 220 mg/dL
  • Mikroalbuminuria: 120 mg/g
  • Hb: 11.8 g/dL

Interpretasi Kasus

ParameterHasilInterpretasi
Gula puasa168 mg/dLDiabetes tidak terkontrol
Gula 2 jam260 mg/dLHiperglikemia post-prandial berat
HbA1c8.7%Kontrol buruk → tinggi risiko komplikasi
Kreatinin1.5 mg/dLPenurunan fungsi ginjal awal
eGFR55CKD stadium 3A terkait DM
LDL148 mg/dLSangat tinggi, perlu terapi statin intensif
HDL36 mg/dLRendah → risiko aterosklerosis meningkat
Trigliserida220 mg/dLHipertrigliseridemia khas DM
Mikroalbuminuria120 mg/gNefropati diabetik tahap awal
Hb11.8 g/dLAnemia ringan akibat nefropati

Pemeriksaan laboratorium pada diabetes melitus merupakan komponen vital dalam diagnosis, pemantauan kontrol glikemik, dan deteksi komplikasi. Pemahaman menyeluruh terhadap parameter glukosa, HbA1c, fungsi ginjal, profil lipid, dan biomarker lain sangat penting untuk menentukan strategi terapi dan mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Evaluasi rutin memungkinkan identifikasi komplikasi sejak dini sehingga intervensi dapat diberikan dengan lebih efektif.

Daftar Pustaka 

  • American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes—2024. Diabetes Care. 2024;47(Suppl 1):S1–S180.
  • Gross JL, de Azevedo MJ, Silveiro SP, et al. Diabetic nephropathy: diagnosis, prevention, and treatment. Diabetes Care. 2005;28(1):164–176.
  • Nathan DM, Kuenen J, Borg R, et al. Translating the A1C assay into estimated average glucose values. Diabetes Care. 2008;31(8):1473–1478.
  • KDIGO. Clinical Practice Guideline for Diabetes Management in CKD. Kidney Int Suppl. 2022;12:1–120.
  • International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas. 10th ed. 2023.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *