DOKTER AIRLANGGA

SMART PEOPLE, SMART HEALTH

10 Gangguan dan penyakit Kulit yang paling sering ditangani oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

Kulit adalah organ terbesar manusia yang berfungsi sebagai pelindung utama tubuh dari lingkungan luar, seperti bakteri, virus, zat kimia, dan sinar ultraviolet. Namun, kulit juga rentan terhadap berbagai gangguan dan penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan serta penampilan seseorang. Beberapa penyakit kulit bersifat ringan dan dapat sembuh dengan perawatan sederhana, sementara yang lain memerlukan penanganan khusus oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.

Dokter spesialis kulit dan kelamin menangani berbagai kondisi yang berkaitan dengan kesehatan kulit, rambut, kuku, serta penyakit menular seksual. Gangguan kulit dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, alergi, gangguan autoimun, atau faktor lingkungan. Berikut adalah sepuluh gangguan dan penyakit kulit yang paling sering ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin beserta penjelasannya.

10 Gangguan dan penyakit Kulit yang paling sering ditangani oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

1. Dermatitis Atopik (Eksim)

Dermatitis atopik adalah kondisi peradangan kronis pada kulit yang ditandai dengan kulit kering, gatal, kemerahan, dan sering kali bersisik. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Faktor pemicunya meliputi alergi, iritasi, stres, dan perubahan cuaca.

Pengobatan dermatitis atopik bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan. Perawatan meliputi pelembap kulit, kortikosteroid topikal, antihistamin untuk mengurangi rasa gatal, serta terapi imunomodulator pada kasus yang lebih berat.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan pertumbuhan sel kulit yang terlalu cepat, membentuk plak tebal bersisik berwarna putih atau perak. Kondisi ini sering muncul di siku, lutut, kulit kepala, dan punggung. Psoriasis dapat dipicu oleh stres, infeksi, atau cedera pada kulit.

Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, psoriasis dapat dikendalikan dengan terapi kortikosteroid, terapi sinar UV, obat imunosupresan, atau terapi biologis yang menargetkan sistem imun untuk mengurangi peradangan.

3. Jerawat (Acne Vulgaris)

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum terjadi, terutama pada remaja. Penyebabnya meliputi produksi minyak berlebih, penyumbatan pori-pori, infeksi bakteri Propionibacterium acnes, serta faktor hormonal. Jerawat bisa berupa komedo, papula, pustula, hingga nodul yang lebih dalam dan menyakitkan.

Pengobatan jerawat bergantung pada tingkat keparahannya. Pilihan terapi meliputi pembersih wajah khusus, obat topikal seperti retinoid dan benzoyl peroxide, antibiotik, terapi hormon, serta isotretinoin untuk kasus yang parah dan resisten terhadap pengobatan lain.

4. Infeksi Jamur Kulit (Tinea)

Infeksi jamur kulit, atau tinea, adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dermatofit yang menyerang kulit, rambut, dan kuku. Jenis infeksi ini meliputi tinea corporis (kurap), tinea pedis (kutu air), tinea cruris (jamur di selangkangan), dan tinea capitis (jamur di kulit kepala). Gejalanya meliputi ruam melingkar yang bersisik, gatal, dan terkadang terasa perih.

Pengobatan infeksi jamur biasanya menggunakan obat antijamur topikal atau oral, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Selain itu, menjaga kebersihan kulit dan menghindari lingkungan lembap sangat penting untuk mencegah infeksi berulang.

5. Vitiligo

Vitiligo adalah penyakit kulit yang menyebabkan hilangnya pigmen melanin, sehingga muncul bercak putih pada kulit. Kondisi ini terjadi karena sistem imun menyerang sel-sel penghasil pigmen (melanosit), meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui.

Meskipun vitiligo tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, kondisi ini dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Pengobatan meliputi terapi kortikosteroid, fototerapi UVB, terapi imunomodulator, hingga teknik repigmentasi atau tato medis untuk menyamarkan bercak putih.

6. Melasma

Melasma adalah gangguan pigmentasi yang menyebabkan bercak coklat atau kehitaman di wajah, terutama di pipi, dahi, dan atas bibir. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan dipicu oleh paparan sinar matahari, perubahan hormon (seperti kehamilan), serta penggunaan kontrasepsi oral.

Pengobatan melasma mencakup penggunaan krim pemutih yang mengandung hidrokuinon, retinoid, dan vitamin C. Selain itu, terapi laser, peeling kimia, dan perlindungan dari sinar matahari dengan tabir surya juga dapat membantu mengurangi pigmentasi.

7. Urtikaria (Biduran)

Urtikaria adalah reaksi alergi yang menyebabkan munculnya ruam merah yang gatal dan menonjol di kulit. Penyebabnya bisa beragam, termasuk makanan, obat-obatan, suhu ekstrem, dan stres. Urtikaria bisa bersifat akut (berlangsung beberapa hari) atau kronis (bertahan lebih dari enam minggu).

Pengobatan biduran biasanya dengan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan. Pada kasus yang lebih berat, kortikosteroid atau terapi biologis dapat digunakan untuk mengendalikan reaksi alergi yang berlebihan.

8. Herpes Zoster

Herpes zoster atau cacar ular disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster yang sebelumnya menyebabkan cacar air. Penyakit ini menimbulkan ruam kemerahan dengan lepuhan berisi cairan yang terasa nyeri, biasanya hanya muncul di satu sisi tubuh.

Pengobatan herpes zoster melibatkan antivirus seperti asiklovir, obat pereda nyeri, dan terapi suportif untuk mempercepat penyembuhan serta mengurangi risiko komplikasi seperti neuralgia pasca-herpetik (nyeri saraf berkepanjangan).

9. Skabies (Kudis)

Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, yang menggali ke dalam kulit dan menyebabkan rasa gatal hebat, terutama pada malam hari. Skabies sering terjadi di lingkungan padat seperti asrama dan panti jompo.

Pengobatan skabies menggunakan krim atau losion yang mengandung permetrin atau ivermectin, serta pengobatan untuk semua anggota keluarga atau kontak erat untuk mencegah penularan ulang.

10. Kanker Kulit

Kanker kulit terjadi akibat pertumbuhan sel kulit yang tidak terkendali, biasanya akibat paparan sinar UV yang berlebihan. Jenis kanker kulit yang paling umum adalah karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Melanoma adalah yang paling berbahaya karena dapat menyebar ke organ lain.

Deteksi dini sangat penting dalam pengobatan kanker kulit. Pengobatan bisa berupa pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, atau imunoterapi, tergantung pada jenis dan stadium kanker. Penggunaan tabir surya dan perlindungan dari sinar matahari merupakan langkah pencegahan utama.

Gangguan dan penyakit kulit dapat berdampak pada kesehatan fisik maupun psikologis seseorang. Oleh karena itu, perawatan kulit yang baik dan konsultasi dengan dokter spesialis kulit sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, banyak penyakit kulit dapat dikendalikan atau bahkan disembuhkan, sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *