DOKTER AIRLANGGA

SMART PEOPLE, SMART HEALTH

10 Penyakit dan Gangguan yang paling sering ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah

Dokter spesialis bedah menangani berbagai penyakit dan gangguan yang memerlukan tindakan pembedahan, baik untuk mengatasi kondisi akut maupun kronis. Bidang bedah mencakup berbagai subspesialisasi, seperti bedah umum, bedah ortopedi, bedah saraf, bedah kardiovaskular, dan lainnya. Tindakan bedah dapat bertujuan untuk mengangkat jaringan yang sakit, memperbaiki kerusakan organ, atau bahkan menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat.

Beberapa penyakit dan gangguan yang sering ditangani oleh dokter spesialis bedah meliputi kasus-kasus yang bersifat darurat seperti usus buntu dan cedera traumatis, serta kondisi yang memerlukan perencanaan seperti hernia dan batu empedu. Dengan perkembangan teknologi medis, banyak prosedur bedah kini dapat dilakukan dengan teknik minimal invasif, yang mempercepat pemulihan pasien dan mengurangi risiko komplikasi. Berikut adalah sepuluh penyakit dan gangguan yang paling sering ditangani oleh dokter spesialis bedah.

10 Penyakit dan Gangguan yang paling sering ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah

1. Apendisitis (Radang Usus Buntu)

Apendisitis adalah peradangan pada usus buntu yang dapat menyebabkan nyeri hebat di perut bagian kanan bawah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada pecahnya usus buntu dan menyebabkan peritonitis (infeksi serius pada rongga perut).

Penanganan utama apendisitis adalah operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi). Prosedur ini bisa dilakukan dengan teknik laparoskopi (minimal invasif) atau bedah terbuka, tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan kondisi pasien.

2. Hernia

Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh menonjol keluar melalui dinding otot yang melemah, biasanya di daerah perut atau selangkangan. Gejalanya meliputi benjolan yang bisa membesar saat batuk atau mengejan, serta rasa tidak nyaman atau nyeri.

Pembedahan hernia bertujuan untuk mengembalikan organ ke posisi semula dan memperbaiki kelemahan dinding otot. Prosedur ini dapat dilakukan dengan metode terbuka atau laparoskopi, dan sering kali menggunakan jaring sintetis untuk memperkuat area yang lemah.

3. Batu Empedu (Kolesistitis)

Batu empedu terbentuk dari pengerasan kolesterol atau pigmen empedu yang dapat menyumbat saluran empedu, menyebabkan nyeri perut, mual, dan muntah. Jika terjadi peradangan pada kantong empedu (kolesistitis), kondisi ini bisa menjadi lebih serius.

Pengobatan utama untuk batu empedu yang menimbulkan gejala adalah kolesistektomi (pengangkatan kantong empedu), yang bisa dilakukan dengan teknik laparoskopi untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi.

4. Wasir (Hemoroid)

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di anus atau rektum yang bisa menyebabkan nyeri, gatal, dan perdarahan saat buang air besar. Penyebabnya termasuk konstipasi kronis, kehamilan, atau kebiasaan duduk terlalu lama.

Jika perawatan konservatif tidak efektif, tindakan bedah seperti hemoroidektomi (pengangkatan wasir) atau prosedur minimal invasif seperti ligasi dengan pita karet dapat dilakukan untuk menghilangkan wasir yang parah.

5. Fraktur (Patah Tulang)

Patah tulang akibat cedera atau osteoporosis sering memerlukan tindakan bedah untuk menyambungkan kembali tulang yang patah dan memastikan penyembuhan yang optimal.

Dalam banyak kasus, dokter bedah ortopedi menggunakan pen, sekrup, atau pelat logam untuk menstabilkan tulang selama proses penyembuhan. Beberapa fraktur kompleks mungkin memerlukan cangkok tulang atau penggantian sendi.

6. Kanker Payudara

Kanker payudara sering memerlukan tindakan bedah sebagai bagian dari pengobatan. Pembedahan dapat berupa lumpektomi (pengangkatan tumor) atau mastektomi (pengangkatan seluruh payudara), tergantung pada stadium kanker dan kondisi pasien.

Setelah operasi, pasien mungkin menjalani terapi tambahan seperti kemoterapi, radioterapi, atau terapi hormon untuk mencegah kekambuhan. Rekonstruksi payudara juga dapat dilakukan untuk memperbaiki bentuk tubuh setelah mastektomi.

7. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh di ovarium dan bisa menyebabkan nyeri, gangguan menstruasi, atau komplikasi serius jika pecah.

Jika kista berukuran besar atau menyebabkan gejala berat, dokter dapat melakukan laparoskopi atau laparotomi untuk mengangkat kista. Dalam beberapa kasus, jika kista bersifat ganas, pengangkatan ovarium mungkin diperlukan.

8. Tumor dan Kanker Kolorektal

Kanker usus besar dan rektum adalah salah satu jenis kanker yang paling sering memerlukan pembedahan. Gejala yang muncul meliputi perdarahan rektal, perubahan kebiasaan buang air besar, dan nyeri perut.

Tindakan bedah untuk kanker kolorektal melibatkan pengangkatan bagian usus yang terkena kanker (kolektomi) dan penyambungan kembali usus yang sehat. Dalam kasus tertentu, pasien mungkin memerlukan kolostomi (pembuatan lubang buatan untuk pembuangan feses).

9. Cedera Kepala dan Trauma Otak

Cedera kepala akibat kecelakaan atau jatuh bisa menyebabkan perdarahan otak, patah tulang tengkorak, atau pembengkakan otak yang memerlukan tindakan bedah darurat.

Dokter bedah saraf dapat melakukan kraniotomi (pembedahan tengkorak) untuk mengurangi tekanan dalam otak, mengangkat bekuan darah, atau memperbaiki kerusakan yang terjadi.

10. Gangren dan Luka Kronis

Gangren terjadi akibat kematian jaringan tubuh akibat infeksi atau gangguan sirkulasi darah, sering kali pada penderita diabetes atau penyakit arteri perifer.

Jika jaringan yang mati tidak dapat diselamatkan, dokter dapat melakukan debridemen (pengangkatan jaringan mati) atau amputasi untuk mencegah penyebaran infeksi dan menyelamatkan nyawa pasien.

Kesimpulan

Bidang bedah memainkan peran penting dalam penanganan berbagai penyakit dan gangguan yang tidak dapat diatasi hanya dengan obat-obatan atau terapi konservatif. Dengan kemajuan teknologi medis, banyak prosedur bedah kini lebih aman, lebih cepat, dan lebih nyaman bagi pasien. Penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala penyakit yang memerlukan intervensi bedah dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *